PENGERTIAN ALINEA ATAU
PARAGRAF .
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat dibaris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
1.Kesatuan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).
2.Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf. Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang
hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan
untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau
karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu
paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.
SYARAT-SYARAT ALINEA
ATAU PARAGRAF
1.
Kesatuan
Tiap
alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia
adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam
pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan
dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika
kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu
relevan dengan topik.
2.
Koherensi
Syarat
kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan,
yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan
antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia
yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur
pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan
menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan.
Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya,
dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain,
sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan
seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada
bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok
kata) dalam bermacam-macam hubungan.
3. Pengembangan
Pengembangan paragraf
sangat berkaitan erat dengan posisi
kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan
atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang
menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan
pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif.
Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
Selain kalimat topik,
pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan
dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf
penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena
misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda . Metode
pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan
disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan
eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea
argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.
Setelah
mempertimbangkan faKtor tersebut barulah kita memilih salah satu metode
pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak
metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi,
disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam
penulisan karangan.
Metode yang dimaksud
adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum
khusus, dan metode klasifikasi.
Didalam mengarang,
keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai
dengan keperluan mengarang si penulisnya.
1) Metode
Definisi
Yang
dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan
pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas,
penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas
konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak
boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi
itu
2) Metode
Proses
Sebuah
paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu
proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian
berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut
(kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu
sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh
dengan proses peristiwa sejarah.
3) Metode
Contoh
Dalam
karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai,
lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk
paragraf.
4) Metode
Sebab-Akibat
Metode
sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu
kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang
terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai
dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya
tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat
paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata
eksposisi.
5) Metode
Umum-Khusus
Metode
umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan
paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf
dengan metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping
mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model
inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi
seperti arikel dalam media massa.
6) Metode
Klasifikasi
Bila kita
akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri
seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah
dengan metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan
factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan
tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah
dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak
untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.
TUJUAN PEMBENTUKAN
ALINEA ATAU PARAGRAF
-Memudahkan pengertian
dan pemahaman terhadap satu tema.
-Memisahkan dan
menegaskan perhentian secara wajar dan normal
UNSUR-UNSUR ALINEA ATAU
PARAGRAF
Paragraf terdiri atas
kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.
Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea.
Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama.
· Kalimat utama atau
pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraph
karena kalimat utama merupakan kalimat yang
mengandung pikiran utama. Keberadaan
kalimat utama itu bisa di awal paragraf,
diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
· Kalimat penjelas,
merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan
utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisisi gagasan penjelas.
Ciri kalimat utama dan
kalimat penjelas
A. Ciri
kalimat utama
Adapun cirri-ciri kalimat
utanma yaitu:
1.Biasanya terletak
pada awal paragraph tetapi biasa juga terletak di akhir paragraph
2.Suatu kalimat berisi
kalimat utama ditandai dengan kata kunci sebagai berikut:
• Sebagai kesimpulan
• Yang terpenting
• Jadi
• Dengan demikian
• Intinya, pada dasarnya
Kalimat utama biasanya
berisi sebuah pernyataan yang nantinya akan di jelaskan oleh kalimat penjelas.
B. Ciri kalimat Penjelas
1.Berisi penjelas, seperti berikut ini:
• Contoh-contoh
• Keterangan
• Rincian dan lain-lain
2.Kalimat penjelas memerlukan kata penghubung
3.Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraph.
Mengenal cirri-ciri
gagasan utama
Paragraph yang baik
terdiri atas satu kalimat topic dan penjelas. Kalimat topic merupakan kalimat
yang isinya lebih umum dari pada kalimat yang lain. Kalimat topic merupakan
pernyataan umum yang rinciannya di uraikan pada kalimat-kalimat penjelas. Pada
kalimat topic terdapat ide pokok atau gagasan pokok atau gagasan utama
paragraph. Kalimat topic di jelaskan oleh beberapa kalimat penjelas.
Kunci untuk dapat menentukan gagasan pokok atau ide pokok dalam teks secara cepat adalah dapat dengan cepat membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama berisi gagasan pokok sedangkan kalimat penjelas berisi gagasan penjelas yang menjelaskan gagasan dalam kalimat topic. Kalimat utama dapat terletak diawal atau diakhir paragraph. Contoh kalimat yang berisi ide pokok itu misalnya kalimat-kalimat yang mengandung kata kunci seperti:
Kunci untuk dapat menentukan gagasan pokok atau ide pokok dalam teks secara cepat adalah dapat dengan cepat membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama berisi gagasan pokok sedangkan kalimat penjelas berisi gagasan penjelas yang menjelaskan gagasan dalam kalimat topic. Kalimat utama dapat terletak diawal atau diakhir paragraph. Contoh kalimat yang berisi ide pokok itu misalnya kalimat-kalimat yang mengandung kata kunci seperti:
•
Yang terpenting adalah
•
Pada prinsipnya
•
Sebagai simpulan
•
Memang semua itu menunjukan
•
Dari semua data tersebut
•
Kesimpulannya
•
Jadi
Selain itu ciri kalimat
yang mengandung ide pokok terdapat pernyataan umum yang tidak mengandung ide
pokok terdapat pernyataan umum yang tidak mengandung kata acuan, itu, dan
sebagainya.
Kalimat-kalimat yang
diawali kata seperti:
•
Artinya
•
Cara tersebut
•
Selain contoh tersebut
•
Karena hal itu
•
Akibatnya
•
Misalnya
•
Sebagai contoh
•
Sebagai ilustrasi
•
Selain itu
•
Contohnya
Merupakan semua kalimat
yang bias diduga sebagai kalimat penjelas.
Sumber : http://pradana-arya.blogspot.com/2012/10/alinea-atau-paragraf.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar