Jumat, 18 April 2014

arti penting asean bagi perekonomian indonesia

ASEAN Merupakan Gerbang Menuju Ekonomi Global

ASEAN memiliki arti penting bagi Indonesia, yaitu; sebagai kekuatan kolektif untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas kawasan yang dinamis serta mampu mengatasi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang; sebagai organisasi untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan pembangunan serta kerjasama sosial dan budaya; sebagai wahana mewujudkan kepentingan masyarakat.
Kepentingan lainnya adalah untuk memperoleh dukungan bagi kepentingan domestik (border issues, extradition, recovery of the proceeds of corruption, interfaith dalogue, dan lain-lainnya); dan meningkatkan bargaining power Indonesia secara kolektif di berbagai forum internasional (UN, IMF, World Bank, dan sebagainya).
Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) merupakan integrasi ekonomi di ASEAN.Ini dilakukan dengan strategi: intensifikasi inisiatif kerjasama baru dan implementasinya untuk mempercepat integrasi di 12 sektor prioritas (agro-based products, automotive, electronics, fisheries, rubber-based products, textiles and apparels, wood-based products, air travel, e-ASEAN (ITC), healthcare, tourism, and logistic);
Pembentukan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi yang setara, dan pengurangan kesenjangan sosial ekonomi; serta integrasi dengan global supply chain pada tahun 2015.
Untuk itu ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint dilengkapi dengan Jadwal Strategik (Strategic Schedule) yang menjabarkan secara rinci kerangka waktu pencapaian setiap langkah-langkah. Jadwal Strategik ini dibagi ke dalam empat tahapan: 2008-2009; 2010-2011; 2012-2013; 2014-2015. Blueprint ini juga akan dimonitor secara reguler setiap enam bulan dengan mempertimbangkan perubahan regional dan internasional, serta menggunakan scorecard untuk menilai kemajuan yang dicapai.
Beberapa capaian yang diraih selama menuju AEC 2015 adalah; berkurangnya Tarif Intra ASEAN sejak 1993, yaitu ketika skema CEPT dilaksanakan. Rata-rata Tarif Intra ASEAN untuk Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand telah berkurang dari 12,76% tahun 1993  menjadi 0,05% pada 1 Januari 2010.
Rata-rata Tarif Intra ASEAN pada tahun 2000 (tahun ketika sepuluh negara anggota ASEAN melaksanakan CEPT-AFTA) adalah sebesar 4,43% dan kemudian tarif ini turun menjadi 1,06% pada tahun 2010;
Pada tanggal 17 Mei 2010, Kesepakatan Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA) yang cakupannya lebih luas diberlakukan, menggantikan kesepakatan CEPT-AFTA. ATIGA juga berisi mengenai ketentuan wilayah seperti fasilitasi perdagangan, kepabeanan, prosedur sanitary dan phytosanitary, dan hambatan teknis perdagangan;
Fasilitasi perdagangan ASEAN Single Window yang merupakan integrasi sistem kepabeanan ASEAN secara elektronis pada tahun 2012;
Penandatanganan ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport, yaitu berupa door-to-door delivery with on document;
Visit ASEAN Pass dalam upaya peningkatan wisatawan dari ASEAN;
Standarisasi Mutual Recognition Arrangements/MRA di berbagai sektor (Electrical and Equipment, Telecommunication Equipment, Cosmetics, Pharmaceuticals and Prepared Food Stuff, Nursing, Engineering, Architecture Services, Surveying Qualifications);
Liberalisasi dalam bidang jasa, sehingga memungkinkan banyak jasa penting di ASEAN yang akan dipasok, baik melalui lintas batas atau melalui pembentukan perusahaan lintas batas negara, untuk menyediakan jasa tersebut. ASEAN telah melaksanakan negosiasi putaran ke-6 yang menghasilkan 8 paket komitmen.
ASEAN merupakan gerbang menuju ekonomi global, dimana hal ini dilakukan dengan upaya; meningkatkan investasi dalam rangka mendirikan basis manufaktur untuk ekspor ke negara lain di dalam dan luar kawasan; pengaturan ketentuan asal barang (rules             of origin) yang bertujuan untuk mendorong basis produksi suku cadang dan komponen di ASEAN, sehingga membentuk jejaring kerja produksi di ASEAN; mensyaratkan 40% kandungan regional; serta harmonisasi standar nasional antara negara- negara anggota dengan mengacu pada standar internasional.
Manfaat pelaksanaan AEC yang diperoleh Indonesia adalah; memperbesar peluang pasar dan mempermudah aksesnya; arus bebas perdagangan, tenaga kerja, jasa dan modal; mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi; meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi dan wisata; mengurangi biaya transaksi perdagangan; memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis; meningkatkan daya saing industri dan perusahaan Indonesia, termasuk UKM; serta meningkatkan transparansi publik dan mempercepat proses penyesuaian peraturan & standar domestik sesuai standar regional dan internasional.
Strategi Indonesia dalam mengintegrasikan ekonominya ke dalam AEC adalah dengan melakukan dukungan terhadap Pasar Produk Dalam Negeri. Diantaranya adalah berupa penggunaan produk dalam negeri dan pengembangan ekonomi kreatif; menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif melalui reformasi kebijakan pendukung investasi, pengembangan kawasan perdagangan bebas dan kawasan ekonomi khusus, disamping juga dengan melakukan peningkatan pelayanan perizinan perdagangan bagi dunia usaha dan pengawasan penggunaan Surat Keterangan Asal barang (SKA) dari negara mitra FTA.
Sementara itu untuk melakukan penguatan daya saing global, Indonesia menetapkan UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Lebih lanjut juga dilakukan perbaikan pelayanan publik (National Single Window/NSW), National Infrastructure Quality, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)/ Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).
Upaya lainnya adalah berupa peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri; pengembangan infrastruktur lainnya, seperti pembentukan lembaga-lembaga sertifikasi, reformasi regulasi, harmonisasi regulasi Pusat dan Daerah; penyusunan regulasi serta peta logistik dan pasar dalam negeri untuk komoditas strategis dan unggulan ekspor.
Sementara itu, untuk penguatan ekspor, upaya yang dilakukan adalah; promosi pariwisata, perdagangan dan investasi; program pengembangan produk dan akses pasar melalui penciptaan brand, identifikasi potensi ekspor, dan pengembangan produk, serta peningkatan kualitas dan kuantitas pelaku ekspor;
Program pengembangan Citra Indonesia melalui promosi produk ekspor nasional (misi dagang, penetrasi pasar, dan promosi ekspor), serta ikut serta dalam World Expo; peningkatan kerjasama dan diplomasi perdagangan internasional ditingkat multilateral, regional dan bilateral, serta penguatan peran perwakilan luar negeri, seperti ATDAG dan ITPC di negara-negara potensi pasar Indonesia;
Industri-industri dan usaha-usaha di wilayah ASEAN adalah kunci dan pemain utama dalam rantai pasokan dan jaringan produksi untuk berbagai produk, baik secara regional maupun secara global. Terkait dengan itu, Menteri Perdagangan mengatakan (April 2011): “Pasar tunggal ASEAN sebagai peluang bagi pelaku usaha dalam negeri, termasuk UMKM. Ini adalah komitmen kuat pemerintah membenahi daya saing.”
Pengusaha domestik memiliki kapabilitas untuk go international. Bahkan, banyak pengusaha Indonesia yang secara alamiah harus go international.
Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) merupakan salah satu produk ekspor utama dan berkontribusi besar terhadap peningkatan nilai ekspor non-migas Indonesia. Dalam dua tahun terakhir, nilai ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia ke negara-negara ASEAN meningkat signifikan dari 300 juta dolar AS menjadi 1,3 miliar dolar AS.
Ekspor Indonesia yang paling besar dengan Singapura dan Thailand terjadi pada tahun 2008. Sementara ekspor ke Malaysia dan Filipina dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Namun demikian, impor Indonesia terbesar juga berasal dari Singapura, Malaysia dan Thailand, dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2008.
Selama periode 2005-2009, neraca perdagangan Indonesia surplus diban-dingkan dengan Filipina, Viet Nam, Kamboja, Myanmar, dan Laos. Dengan Malaysia kembali surplus pada thn 2009, dengan Brunei dan Thailand sepanjang 2005-2009 selalu mengalami defisit. 
Nilai ekspor ke ASEAN, Negara Mitra, dan Dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, tertinggi pada tahun 2008. Setelah ASEAN, Jepang merupakan negara tujuan ekspor penting Indonesia.
Rata-rata sektor jasa menyumbang 40-50% terhadap GDP negara-negara ASEAN. Kontribusi sektor jasa ke GDP di Singapura mencapai lebih dari 65%, yang terendah adalah Laos + 25%.
UKM merupakan salah satu unit bisnis yang penting dan sumber lapangan kerja utama di negara-negara ASEAN. Pengembangan UKM dalam kerangka AEC dilakukan melalui Kelompok Kerja UKM - ASEAN SME Agencies, yaitu dengan memformulasikan beberapa kebijakan, program, dan kegiatan serta pelayanan sebagai suatu forum konsultasi dan koordinasi bagi kerja sama UKM negara anggota ASEAN. Upaya lainnya adalah dengan ASEAN Policy Blueprint for SMEs Development (APBSD).
The Jakarta Framework merupakan hasil dari “GOI-ERIA-Harvard Symposium on Moving ASEAN Community Forward into 2015 and Beyond” yang diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober-11 November 2011 untuk mengembangkan UKM di kawasan. Upaya yang akan dilakukan, diantaranya: mendorong secara agresif kegiatan regional dan jaringan produksi; menjamin akses pasar, dan; mendorong kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar.[]
(Sumber: Paparan pada Seminar Nasional Perkembangan ASEAN di Univ. Kanjuruhan, Malang, 15/5)

Inflasi, Dampak Negatif dan Positif Bagi Perekonomian



Inflasi di Indonesia dapat berdampak positif dan dampak negatif terhadap perekonomian masyarakat, tergantung tinggi rendahnya tingkat inflasi. Jika inflasi itu ringan, justru dapat berdampak positif bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Dampak positif inflasi yang rendah dapat meningkatkan pendapatan nasional dan membuat minat orang untuk menabung lebih tinggi.

Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri, karyawan perusahaan swasta, serta buruh semakin bergairah dalam bekerja dan melakukan investasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Inflasi yang stabil membuat perencaan keuangan masyarakat lebih baik, daya beli menjangkau, kebutuhan hidup terpenuhi, investasi lancar karena penanaman modal tidak bersifat spekulatif, kredit tidak macet. Jika dampak positif inflasi sering terjadi, dalam jangka panjang akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat tetap stabil, standar hidup lebih baik; lebih sejahtera. Bagi dunia usaha perdagangan, laporan keuangan perusahaan bernilai positif. Sementara, neraca keuangan negara tetap stabil.

Sebaliknya, jika dampak dari inflasi itu  parah dimana pada saat itu terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), dapat menurunkan perekonomian masyarakat yang secara luas menjadi penyebab lesunya pertumbuhan ekonomi negara. Ditambah dengan kenaikan BBM, menjadikan harga-harga barang meningkat, daya beli masyarakat menurun, uang pensiun tidak cukup lagi, dunia usaha lesu karena bahan baku dan biaya produksi melonjak naik, banyak PHK, pengangguran dimana-mana, dan semua orang terutama orang miskin bertambah  miskin.

Inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga, menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.

Penyebab Terjadinya Inflasi di Indonesia
Seperti kita ketahui, pengertian inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kemudian, apa penyebab inflasi? Faktor penyebab terjadinya inflasi adalah besarnya permintaan terhadap barang (berlebihnya likuiditas/uang sebagai alat tukar). Sementara, produksi serta distribusinya kurang.

Tingkat inflasi di Indonesia selama 10 tahun terakhir rata-rata 7,98%. Penyebab inflasi di Indonesia, contohnya turunnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar (USD), naikknya harga BBM, aksi spekulasi di sektor industri keuangan dan investasi, serta dampak dan pengaruh kebijakan moneter negara besar seperti Amerika Serikat. Selama ini, tinggi rendahnya inflasi memang bergantung pada kemampuan bank sentral dalam mengatasi tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia.

Teori inflasi menyebutkan, besarnya permintaan dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter pemerintah. Sedangkan ketidaklancaran distribusi dan macetnya produksi dapat dipengaruhi oleh kebijakan fiskal pemerintah, contohnya naiknya pungutan pajak (insentif/disinsentif) serta perubahan kebijakan pembangunan infrastruktur. Dampaknya, akan menjadi tekanan terhadap dunia usaha.

Tekanan ini bisa menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Meningkatnya biaya produksi juga dapat disebabkan oleh naiknya harga bahan baku serta kenaikan upah buruh dan/ gaji PNS. Hal ini menyebabkan, dunia usaha akan menaikkan harga barang-barangnya.

Pengertian lainnya, komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten disebut inflasi inti, yaitu interaksi permintaan-penawaran, nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang, dan ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen. Sedangkan inflasi non inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya, hal ini dipengaruhi oleh selain faktor fundamental, contohnya: panen dan/gagal panen, gangguan alam, naik turunnya harga komoditas pangan, serta harga yang diatur Pemerintah seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, dan tarif angkutan. Negara memang berhak menaikkan harga-harga ini untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri, tapi penting juga untuk membuat kebijakan dengan melihat tingkat kemampuan rakyatnya yup.


Minggu, 06 April 2014

SISTEM PEREKONOMIAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA


SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
macam sistem perekonomian

1.Sistem Perekonomian Kapitalisme,
yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
2.Sistem Perekonomian Sosialisme,
yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3.Sistem Perekonomian komunisme,
adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis, dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
4.Sistem Ekonomi Merkantilisme,
yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5.Sistem Perekonomian Fasisme,
yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.
Jenis-jenis Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional
secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
Hanya sedikit menggunakan modal
Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
Belum mengenal pembagian kerja
Masih terikat tradisi
Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
Perhatikan bagaimana sistem ekonomi tradisional memecahkan masalah perekonomiannya ?
Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut :
Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat
Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
Tidak individualistis
Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :
Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
Mutu barang hasil produksi masih rendah
Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan dalam kehidupan sehari – hari

2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
Persaingan dilakukan secara bebas
Peranan modal sangat vital
Kebaikan dari sistem ekonomi antara lain:
Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
Munculnya persaingan untuk maju
Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar
Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
Kelemahan dari sistem ekonomi antara lain:
Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu
Perhatikan bagaimana sistem ekonomi pasar memecahkan persoalannya

3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)

Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
Hak milik perorangan tidak diakui
Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
Kebaikan dari sistem ekonomi terpusat adalah:
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
Jarang terjadi krisis ekonomi
Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah :
Mematikan inisiatif individu untuk maju
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
Perhatikan bagaimana sistem ekonomi terpusat memecahkan persoalannya

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang
Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia.
Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet, dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.

PERKEMBANGAN TENTANG PEREKONOMIAN INDONESIA

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyebutkan perekonomian Indonesia saat ini adalah perekonomian paling stabil di dunia dalam 4 tahun terakhir. Stabilnya perekonomian Indonesia didukung oleh pertumbuhan konsumsi masyarakat yang terus tinggi ditambah dengan kombinasi investasi yang tinggi.
"Perekonomian kita paling stabil sedunia dalam 4 tahun belakang. Tapi memang ekspor sekarang ini melambat sehingga kombinasi konsumsi rumah tangga dan investasi yang mendukungnya," ungkap Darmin dalam acara pembukaan Global Entrepreneurship Week di Gedung BI, Jakarta, Senin (12/11).
Stabilnya pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tinggi. Oleh karena itu Darmin berharap para wiraswastawan Indonesia bisa memanfaatkan kondisi ini untuk menciptakan usaha yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Menurut Darmin para wiraswasta Indonesia mempunyai peluang yang lebih besar dibanding investasi asing masuk. Sebab, wiraswasta Indonesia lebih bisa menjangkau kemauan konsumsi masyarakat domestik.
"Kita memang dipenuhi investasi asing. Investasi asing yang masuk ke Indonesia ditujukan memenuhi pasar dalam negeri bukan untuk ekspor. Tapi entrepreneur dalam negeri lebih mudah mencapainya, barang konsumsi lebih terjangkau. Kami sangat percaya," tambah Darmin.
Menurut Darmin, menciptakan para pengusaha ini tidak kalah penting dibandingkan pembangunan infrastruktur lantaran memang para pengusaha ini akan terus mendongkrak pertumbuhan dan kestabilan perekonomian.
"Kekurangan infrastruktur lebih banyak dibicarakan, tidak kalah pentingnya membangkitkan dan melahirkan entrepreneurship nasional. Di samping itu pendidikan wirausaha mestinya sudah bergerak dalam tahun ini,"



Sumber :
http://laillamardianti.wordpress.com/2011/02/27/sistem-perekonomian/
http://www.merdeka.com/uang/gubernur-bi-perekonomian-indonesia-paling-stabil-sedunia.html